//

Ketika Ajam mengaku HABIB



Ketika Ajam mengaku HABIB

Dari muhibin sampai jadi 'HABIB' mungkin kata itulah yang pantas dialamatkan kepada ALI Badri. Tadinya dia hanya seorang murid Sayyid Muhammad bin Alwi Almaliki lalu setelah pulang ke Indonesia dia tertarik membaca cerita tentang Wali Songo. Dan dari situlah dia menjadi banyak tahu mengenai sejarah Wali Songo bahwa Wali Songo berasal dari dzuriyyat Nabi Muhammad.



Lalu karena ambisi atau motivasi lain ia mencoba mencari silsilah keturunan walisongo yang katanya tersebar di Jawa. Atas dasar itu dia meneliti "Nasab" nya sendiri,dan akhirnya dia mengambil kesimpulan yang luar biasa bahwa ia adalah HABIB berfam AZMATKHAN. Namun bukan disini letak kontroversialnya, dia mengatkan bahwa ia mempunyai silsilah tersebut melalui jalur perempuan dan ia mengatakan bahwa jalur perempuan tidak putus nasab alias biarpun bapak ibunya adalah JAWA sejati tapi karena neneknya (masih perlu diteliti) AZMATKHAN maka ia tetap sayyid. Tentu saja dia ditentang Rabithah Alawiyyah dan ulama lain yang menganggapnya nyeleneh termasuk alumni ponpes Sayyid Muhammad Alwi itu sendiri yang tergabung dalam Ash Sofwah namun salah seorang pengurus Ash Sofwah Ust Kamal Muhlis menyatakan bahwa Ash Sofwah tidak memiliki kaitan apapun dengan Ali Badri. Berikut faham nyelenhnya yang lain:

1. Mengambil cerita Neneknya yang dia katakan seorang yang lugu(pengkultusan adalah hal biasa yang dilakukan orang jawa) sebagai hujjah.

2. Mensahkan seseorang sebagai ahlul bait(bi nasab lain cerita kalau bi sabab) jika akhlaq nya baik.

3. Mencetuskan faham mazhab budaya yaitu pengertian nasab harus sesuai budaya masing-masing.

Dan langkah nyelenehnya itu diteruskan pada tahun 2009 ketika dia menantang Rabithah berdebat.

Berikut adalah bukti penghinaan nya lepada Rabithah dan Habaib secara keseluruhan:

1. Memfitnah habaib menyakiti kiai selama puluhan tahun (ini bukti bahwa dia hanya membawa semangat JAWANISASI karena dia hanya menyebut kiai Jawa)

2. Secara tidak langsung menghina Rabithah tidak mengerti nasab dengan mengatakan Rabithah hanya memegang catatan Yaman.

3. Ba'alwy hanya numpang di negri orang. Jadi harus menghormati budaya Indonesia (patut dipertanyakan karena dalam suratnya hanya mengagungkan JAWA) yaitu bahwa anak hasil perkawinan Syarifah dengan Ajam tetap bergelar Sayyid supaya sesuai budaya Indonesia (padahal suku padang Matrilineal berarti kalu Ali badri ibunya orang padang sesuai mazhab budaya yang dia yakini dia orang Padang)

4. Penghinaan dan kecaman terhadap Habib Utsman bin Yahya (Mufti Betawi) mengenai fatwa Habib Utsman soal Kafa'ah Syarifah

5. Intinya Habib tidak tahu diri numpang di negri orang.


Kutipan Seorang Ahli Nasab :



Nasab wali songo saja masih di perdebatkan ...
Kalau wali 9 saja masih di masalahkan maka yg mengaku keturunannya pun lebih lemah lagi...!!!





Jadi kalau nasab wali 9 saja tdk di istbath secara pasti oleh para ahli nasab ,lalu bagaimana org2 yg ngaku keturunan nya???????
Mrk hanya buat2 sendiri saja tanpa pengakuan dan pengesahan ahli nasab ataupun lembaga nasab...


semua org yg ada di seluruh dunia dpt dg mudah mengaku keturunan wali 9....
 

Ali badri ini awalnya seorang kyai saja, namun lama-lama mengaku keturunan wali 9 lalu mengajak para kyai utk secara beramai ramai mengaku keturunan wali 9...

Padahal selama lebih 500 tahun tak ada yg mengaku keturunan wali 9 adalah keturunan nabi. Baru tahun 2003 ke atas mereka mengaku.... Mrk ini mencari jln pintas mau jadi habib..


Sebagian mereka ini tadinya banyak yg ngaku marga "basyaiban", Setelah ketahuan maka ramai2 berpindah jadi keturunan wali 9 


Tak ada pola peng istbatan nasab melalui "kasyaf"
Ini hanya buat2an mereka saja....


Para anak2 wanita kyai (keturunana Wali 9) boleh nikah sama siapa saja kok....
Kenapa hrs di ributkan ????


Dan tak ada kewajiban mrk menjaga kafaah
Lah wong selama beratus tahun tak ada kaffaaah di gol kyai ....kenapa skrg tiba2 mau jaga kaffaah???
Kan terdengar aneh dan ganjil ???

Kita jangan sampai ikut andil dlm kehancuran nasab di indonesia,hati-hati dengan oknum2 "Perusak Nasab"


"yg jelas sejarah,manuskrip2 kuno bukan alat bukti yg paten krn pertimbangan sejarah punya banyak versi (sepihak) sedangkan lembaga nasab dan ahli nasab memerlukan bukti2 lain yg lebih otentik dan teruji kebenarannya, mereka memiliki database yg lengkap semua marga dzurriah dan generasinya yg tersebar diseluruh pelosok dunia krn hal nasab sgt penting dijaga kesuciannya,dlm menjaga kesinambungan dzuriah2 (kafaah syarifah).....oleh karenanya mereka hanya menerima nasab-nasab yang shohih yang di catat oleh munsib-munsib yang muktabar. Hal ini juga seperti kita menerima hadist-hadits juga. Nasab yang samar-samar ini,mereka tidak akan menerima,nasab samar tidak dapat di kuatkan dengan teori-teori yang samar-samar apa lagi dengan konon keturunan Sayyid Hussein yang di Kelantan ini dilarang memakan itu dan ini padahal Wali Songo tidak dilarang padahal jika benar mereka adalah dari bapak yang sama mereka akan mengklaim nasab mereka disahkan dalam "kasyaf", mereka (lembaga) menolak langsung kenyataan ini bagi pembuktian nasab karena ini adalah melanggar adab dan tertib dalam ilmu nasab .."


Saat ini dia mempunyai organisasi bernama IKAZHI (Ikatan keluarga azmatkhan indonesia) yang bertempat di Jl AMD No.15 RT 13/3 Cipinang Melayu Makasar, Jakarta Timur.

Saat ini organisasi tersebut mempunyai situs resmi www.azmatkhanalhusaini.com. Dan yang lebih dahsyat lagi mereka juga mempunyai situs jejaring sosial sendiri yang sangat mirip dengan baalwy.com (mereka menggunakan Ning.com) yang beralamat di www.azmatkhan.ning.com dan diperkirakan membernya berjumlah ratusan orang. Inilah akhir zaman dimana bukan hanya marak Nabi palsu tetapi juga HABIB PALSU. Ahlul Bait Nabi akan selalu jadi sasaran kebencian kaum Nawashib hingga akhir zaman (KH Abdullah Bin Nuh : Fadhail Ahlul Bait).







Wawancara Masalah Ali Badri

Berikut adalah kesaksian murid Sayyid Muhammad bin Alwi Almaliki Alhasni bernama Ustadz Kamal Muhlis Almaliki, ini sengaja saya publish agar para habaib dan muhibbin tahu kisah yang sesungguhnya bahwa Ash Sofwah tak memiliki kaitan apapun terhadap masalah Azmatkhan yang dipelopori Ali Badri.



Ana: assalamu'alaikum akhiy salam kenal



Ustadz Kamal Muhlis: و عليكم السلام و الرحمة و الاكرام



Ana: apa benar antum alumni sayyid muhammad bin alwi?



Ustadz Kamal Muhlis: alhamdulillah 10 tahun bisa khidmah kepada beliau


Ana: ada yang mau ana tanyakan, tapi antum jangan tersinggung ya?



Ustadz Kamal Muhlis: silahkan



Ana: pertama mengenai abuya ada orang yang mengatakan beliau bukan sayyid dikarenakan kesaksian mantan istri beliau di daerah jawa.apakah ada bantahannya bahwa itu hanya fitnah?



Ustadz Kamal Muhlis: itu hanya fitnah yang di ucapakan orang hasud



Ana: ana sudah sangka apalagi yang ngomong orang syiah di fb



yang kedua yang ingin ana tanya.apa antum kenal ali badri?



Muhlis: wal afwu ya habib mereka syiah dan wahabi keduanya musuh kita dan tidak akan menjadi satu..... ini sudah taqdir mulai zaman sohabat



masalah ali badri ada apa dengan dia?



Ana: ana tanya antum kenal dengan dia?



Ustadz Kamal Muhlis: kenal sekali ........ tapi kalau ana kenal bukan berarti teman



Ana: kenapa sepertinya antum agak "kesal" dengan dia? (ana tanya ini karena ana lihat komen2 Ustadz Kamal Muhlis di grup azmatkhan yang menampakan sikap tidak suka terhadap ali badri)



Muhlis: ya habib ..... kalau bukan teman bukan berarti musuh.....



Ana: sebenarnya ana ingin tanya tentang dia tapi ana takut menyinggung antum..boleh ana tanya banyak?



Muhlis: silahkan ya habib....



ana kira antum mau tanya masalah azmatkhan (rupanya Ustadz Kamal Muhlis mulai paham maksud ana)



Ana: betul



Ustadz Kamal Muhlis: Yang ana dengar dia disekors selama 5 tahun tidak boleh menyebut nama abuya, ash-shofwah, dan tidak boleh mengaku sebagai murid abuya ..... gara2 masalah azmatkhan



Ana: ceritakan pada ana kejadian sebenarnya



Muhlis: maaf ya habib....... ash-shofwah sudah tidak ada kaitannya dengan mereka...... kalau ada muridnya abuya yang masuk kedalam robitoh azmatkhan tersebut itu urusan pribadi dan mereka tidak boleh membawa bawa alumni abuya....... memang ini adalah salah satu fitnah ahir zaman ..... mereka para wali songo ingin menutupi nasab mereka sebagi ahlul bait...... tapi sekarang muncul orang tukang fitnah yang mengatasnamakan dzuriyyah wali songo dan bangga dengan azmatkhon nya mereka.... padahal belum tentu mereka adalah keturunan wali songo



ya habib .... ana kemarin buka di internet..... kata mereka sukarno / kartini / bu tin Isitri suharto adalah termasuk ahlul bait..... untuk lebih jelasnya silahkan antum tanya kepada mbah google dengan mengetik KARTINI AZMATKHAN



Ana: makanya ana juga heran..ana memang sedang meneliti kasus ini bekerjasama dengan (beberapa orang)rabithah dan naqobatul asyraf (namun tak mewakili kedua lembaga tersebut)..ana lihat komen antum di forum azmatkhan di fb yang disitu mereka mengatakan RE Martadinata yang jelas2 kafir sebagai keturunan wali songo...



ana punya risalah ali badri yang mengecam dan menghina alawiyyin,ash sofwah dn Rabthah.ana heran dan bertanya dalam hati apa benar ini murid abuya?



Muhlis: tolong ya habib kalau antum dengar ali badri menyebut dirinya sebagai murid abuya .... kasih tahu ana .... biar masalahnya bisa diselesaikan di ash-shofwah ...... biar ash-ahofwah sesuai denegan namanya " JERNIH " dan kalau ada diantra para habaib yang salah nilai terhadap ash-shofwah masalah azmatkhan .... ana harap antum bisa memahamkan kepada mereka .......



Ana: ana dah yakin ash sofwah ga ada hubungan dengan azmatkhan..



Muhlis: betul ya habib .... tapi ada sebagian para habaib yang belum faham betul masalah ini ...... akhirnya beliau 2 ada yang salah sangka dengan ash-shofwah atau alumni abuya... sekali lagi ana mohon bantuan antum... kita sudah punya musuh dari luar syiah dan wahabi...... muncul lagi musuh dari dalam... inna lillah

Sayyid Syafiq Ashalaibiyyah
abdkadiralhamid@2013


Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Ketika Ajam mengaku HABIB "

  1. Shohih...sy orang a'jam tp sgt respek dgn pemurnian nasab keturunan Rosulullah sbgmn yg dilakukan RANA..krn ini nantinya berkaitan jg dgn hadirnya Imam Mahdi yg bernasab dzurriyah Nabi..semoga Allah sll menjaga dzurriyah Nabi Muhammad SAW dan menjadi uswah bagi masyarakat luas spt datuknya..

    ReplyDelete

Silahkan komentar yg positip