//

KEWAJIBAN MENCINTAI NABI




KEWAJIBAN MENCINTAI NABI



Ya Allah sampaikan shalawat dan salam keatas pemimpin dan junjungan kami, Muhammad, hamba dan utusan mu, kekasih mu dan juga kepada keluarga dan para sahabat nya, dengan Shalawat dan salam akan di besarkan pahala dan menjumpai anugerah dan kebahagiaan,
Wahai manusia

ketahuilah bahwa mencintai Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam adalah inti dari keimanan, sebagaimana membenci Rasulullah adalah inti dari kekafiran,

  Rasulullah shallahu alaihi wa sallam bersabda :
لا يؤمن أحدكم حتى أكون أحب إليه من ولده ووالده والناس أجمعين
Tidaklah di anggap sempurna keimanan seseorang sehingga ia mencintaiku melebihi dari anak nya, kedua orang tua nya dan manusia keseluruhan,
dalam sebuah riwayat yang lain di sebutkan
حتى أكون أحب إليه من نفسه التي بين جنبيه
sampai aku di cintainya melebihi dari diri nya dan orang yang ada di sekitarnya
ketahuilah bahwa Barangsiapa yang mencintai Rasulullah shallahu alaihi wa sallam maka ia telah mencintai Allah, dan barangsiapa yang mena'ati baginda Rasulillah maka ia telah mena'ati Allah dan barangsiapa yang menghormati nya maka ia telah menghormati Allah
Ya Allah kami persembahkan kemulyaan pemimpin yang mulia ini kepadamu, dan kami mengharap syafaat nya di sisimu, semoga engkau sampaikan segala hajat kami, ampuni dosa-dosa dan kesalahan kami, Ya Allah halangi kami dari keterpedayaan, sampaikan nikmat engkau kepada kami sepanjang malam dan siang, ya Allah hanya kepadamulah kami berendah diri, dan di pintumu kami mengetuk, dan pertolongan yang berlimpah yang kami sangat inginkan ,
Orang yang mena'ati Al-hadi (Muhammad) maka ia telah mena'ati Tuhan nya. Orang yang mendurhakainya. maka ia mendurhakai Tuhan dan membencinya.
barangsiapa yang berbaiat kepada Al-mukhtar (Muhammad) maka ia telah berbaiat kepada Tuhan nya, Tangan Allah berada di atas tangan-tangan yang setia
Adalah para sahabat -Ridhwanullahi alaihim- mereka adalah teladan utama dalam mencintai dan menghormati baginda Rasulillah shallahu alaihi wa sallam . Berkata sebagian orang-orang musyrik ( yaitu abu sufyan) dalam mensifati para sahabat Rasulullah shallahu alaihi wa sallam setelah dia menyaksikan sendiri para sahabat Rasulullah, kemudia dia kembali kepada Kaum nya di mekkah dan berkata 

" Sungguh tidaklah dia berdahak lalu mengenai telapak seorang dari mereka kecuali dia akan membasuhkan dahak itu ke wajah dan kulitnya dan jika dia memerintahkan mereka maka mereka segera berebut melaksnakannya dan apabila dia berwudhu' hampir-hampir mereka berkelahi karena memperebutkan sisa air wudhu'nya itu dan jika dia berbicara maka mereka merendahkan suara mereka (mendengarkan dengan seksama) dan tidaklah mereka mengarahkan pandangan kepadanya karena sangat menghormatinya. Demi Allah, tidak pernah aku melihat seorang rajapun yang begitu diagungkan seperti para sahabat Muhamad shallallahu 'alaihi wasallam mengagungkan Muhammad."
dan begitupun juga dalam medan perang, mereka tidak memperdulikan dirinya sendiri, mati atau tidak, melainkan mereka mengkhawatirkan baginda Rasulillah dengan kekhawatiran yang tiada banding nya. sebab beliau adalah Utusan Allah, Matinya keseluruhan Ummat lebih ringan jika di bandingkan dengan kematian baginda Rasulullah. sebab Tanpa baginda Rasulullah maka tak akan ada Ummat ini.
Simaklah teladan ini
saat perang uhud penduduk madinah tercera berai, mereka berteriak, Muhammad telah terbunuh , sampai banyak orang yang berteriak demikian, kemudian keluarlah seorang wanita dari sahabah anshar, yang ayahnya, saudara laki-lakinya, serta sua­minya gugur saat Perang Uhud. Ketika orang-orang memberitahukan bahwa, Ayah mu, saudaramu, dan suami mu (telah gugur di medan pertempuran) ia menjawab, Lalu apa yang terjadi kepada rasulullah ?? Mereka menjelaskan kepadanya, “bahwa beliau dalam keadaan baik, sebagaimana yang kau inginkan.” seketika itu wanita tersebut berkata “Perlihatkanlah beliau kepadaku agar aku dapat melihatnya.” saat ia berdiri di hadapan rasulullah ia memegang ujung jubah rasulullah sambil berkata " Kupertaruhkan ayah dan ibuku demi engkau wahai rasulullah, Aku tidak perdulikan keselamatanku dari kebinasaan , Segala musibah setelahmu adalah kecil.

Sumber : 
Perkataan Tuanku guru mulia Al-habib zein -Hafidzahullah- Di kutip dari Khutbah Ad-da'awiyah

abdkadiralhamid@2014

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "KEWAJIBAN MENCINTAI NABI "

Post a Comment

Silahkan komentar yg positip