//

Fatwa Syeikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz,Keutamaan Keluarga Rasulullah s.a.w


Fatwa Syeikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz,Keutamaan Keluarga Rasulullah s.a.w



Fatwa dari seorang ulama besar dan Mufti rasmi Kerajaan Saudi Arabia dari kalangan mazhab Al-Wahhabiyah, yaitu Al-'Allahmah Al-Mufti Syeikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, yang dimuat dalam majalah 'Almadinah', halaman 9, nombor 5692, tanggal 7 Muharram 1402H / 24 Oktober 1982 Masihi.

Seorang saudara dari Iraq mengajukan pertanyaan, bahawa sementara orang di negeri itu terkenal sebagai golongan "Sayyid" atau sebagai anak-cucu keturunan Rasulullah s.a.w. Akan tetapi menurut keyakinan saya - demikian kata saudara tersebut, mereka memperlakukan orang lain dengan perlakuan yang tidak semestinya mereka lakukan. Saya sendiri tidak tahu, apakah keyakinan saya itu benar atau salah. Yang saya anggap penting ialah bahawa mereka itu memungut wang dari orang lain sebagai imbalan atas tulisan dan doa-doa yang mereka berikan untuk orang sakit dan lain sebagainya. Mereka juga menerima sadaqah baik yang berupa ternak sembelihan maupun wang dan lain-lain. Dengan perbuatan seperti itu, mereka membangkitkan keraguan orang banyak dan seterusnya. Jawab atas pertanyaan tersebut ialah: 

Orang-orang seperti mereka itu terdapat di berbagai tempat dan negeri. Mereka terkenal juga dengan gelaran "Syarif". Sebagaimana yang dikatakan oleh orang-orang yang mengetahui, mereka itu berasal dari keturunan Ahlul-Bait Rasulullah s.a.w. Di antara mereka itu ada yang silsilahnya berasal dari al-Hasan r.a. dan ada pula yang berasal dari al-Hussein r.a.; ada yang dikenal dengan gelar "Sayyid" dan ada juga yang dikenal dengan gelar "Syarif". Itu merupakan kenyataan yang diketahui umum di Yaman dan di negeri-negeri lain."Mereka itu sesungguhnya wajib bertaqwa kepada Allah dan harus menjaga diri dari hal-hal yang diharamkan Allah bagi mereka. Semestinya mereka itu harus menjadi orang-orang yang paling menjauhi segala macam keburukan. Kemuliaan silsilah merka wajib dihormati dan tidak boleh disalahgunakan oleh orang yang bersangkutan. Jika mereka diberi sesuatu dari Baitulmal itu memang telah menjadi hak yang dikaruniakan Allah kepada mereka. Pemberian halal lainnya yang bukan zakat, tidak ada salahnya kalau mereka itu mau menerimanya. Akan tetapi, kalau silsilah yang mulia itu disalahgunakan, lalu ia beranggapan bahawa orang yang mempunyai silsilah itu dapat mewajibkan orang lain supaya memberi ini dan itu, sungguh itu merupakan perbuatan yang tidak patut. Keturunan Rasulullah s.a.w. adalah keturunan yang termulia dan Bani Hasyim adalah yang paling afdhal di kalangan orang-orang Arab. Karenanya tidak patut kalau mereka melakukan sesuatu yang mencemarkan kemuliaan martabat mereka sendiri, baik berupa perbuatan, ucapan atau perilaku yang rendah.Adapun soal menghormati mereka, mengakui keutamaan mereka dan memberikan kepada mereka apa yang telah menjadi hak mereka, atau memberi maaf atas kesalahan mereka terhadap orang lain dan tidak mempersoalkan kekeliruan mereka yang tidak menyentuh soal agama, semuanya itu adalah kebajikan. Dalam sebuah hadith Rasulullah s.a.w. berulang-ulang mengingatkani: 
"Kalian kuingatkan kepada Allah akan Ahlul-Baitku... kalian kuingatkan kepada Allah akan Ahlul-Baitku". Jadi berbuat baik terhadap mereka, memaafkan kekeliruan mereka yang bersifat peribadi, menghargai mereka sesuai dengan derajatnya, dan membantu mereka pada saat-saat yang diperlukan, semuanya itu merupakan perbuatan baik dan kebajikan kepada mereka.  

Demikianlah fatwa al-Mukarram Syeikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz mengenai kedudukan para keturunan Ahlul-Bait Rasulullah s.a.w. di tengah-tengah masyarakat. Saya fikir kedudukan seperti itu perlu difahami oleh kaum Muslimin, terutamanya oleh para keturunan Ahlul-Bait sendiri sebagai pihak yang paling berkewajipan menjaga kemuliaan martabat Rasulullah s.a.w. dan para Ahlul-Baitnya. Suatu kekeliruan atau kelengahan yang dilakukan oleh seseorang tidak akan setajam disorot oleh masyarakat seperti kekeliruan atau kelengahan  yang dilakukan oleh seorang dari keturunan  Ahlul-Bait Rasulullah s.a.w. Ini wajar kerana mereka itu dipandang oleh masyarakat sekitarnya sebagai teladan dalam kehidupan sehari-hari.

Dipetik dari: Keutamaan Keluarga Rasulullah s.a.w - karangan K.H. Abdullah bin Nuh, terbitan Klang Book Centre, halaman vii-ix.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Fatwa Syeikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz,Keutamaan Keluarga Rasulullah s.a.w "

Post a Comment

Silahkan komentar yg positip