//

Beribadah di Antara Maghrib dan Isya

Di antara sunnah yang dituntut ialah, menghabiskan waktu di antara Maghrib dan isya dengan shalat. Itulah yang paling utama, atau gunakanlah waktu itu dengan membaca Al-Qur'an atau berdzikir kepada Allah swt. seperti bertasbih, bertahlil dan sebagainya.

Diriwayatkan dari Ammar bin Yasir, berkata ia :

صلى النبى صلى الله عليه و سلم بين العشاءين ست ركعات

"Shollan-nabiyy­u shallallaahu 'alaihi wasallama bainal-'isyaa'a­ini sitta roka'aatin.

Artinya : Pernah bersembahyang Rasulullah saww. antara Maghrib dan isya' akan enam roka'at. ". (HR. Ibnu Mandah dalam Asshahabah dan Ath-Thabarani dalam Al-Ausath dan Al-Ashyar)

Diriwayatkan oleh Ibnu Mubarok di dalam Arroghoib dari riwayat Ibnu Munkadir bahwa Nabi Muhammad saww. bersabda :

من صلى بين المغرب و العشاء فانها من صلاة الاوابين

"Man sholla bainal-maghribi­ wal-isyaa'i fainnahaa min sholaatil-awwaa­biina.

Artinya : Barangsiapa yang bersembahyang antara Maghrib dan Isya', maka sesungguhnya sembahyang tersebut dari pada sembahyang Awwabin (orang-orang yang taubat).".

Hujjatul Islam Al-Ghazali mengatakan dalam Ihya Ulumiddin bahwa hukum melakukannya adalah Sunnah Mu'akkadah artinya sunnah yang dikuatkan.
Adapun riwayat Ammar bin Yasir :

من صلى بعد المغرب ست ركعات غفرت له ذنوبه و ان كانت مثل زبد البحر

"Man sholla ba'dal-maghribi­ sitta roka'aatin ghufirot lahu dzunuubuhu wa in kaanat mitsla zabadil-bahri.

Artinya : Barangsiapa yang bersembahyang sesudah Maghrib enam rokaat, diampunkanlah baginya akan dosa-dosanya, sekalipun dosa-dosa-dosan­ya itu banyaknya seperti buih di lautan.".

Nabi Muhammad saww. bersabda :

من صلى بعد المغرب ست ركعات ﻻ يفصل بينهن بكلام عدلن له عبادة اثنتي عشرة سنة

"Man sholla ba'dal-maghribi­ sitta roka'aatin layafshilu bainahunna bikalaami 'adalna lahu 'ibaadatatsnata­i 'asyrota sanatan.

Artinya : Barangsiapa shalat (awwabien) enam roka'at sesudah Maghrib, tidak diselingi antaranya dengan suatu pembicaraan, niscaya samalah pahalanya dengan ibadah duabelas tahun.".

Abu Hurairah ra. Nabi Muhammad saww. bersabda :

من صلى بعد المغرب ست ركعات لم يتكلم فيما بينهن بسوء ءدلن له بعبادة ثنتي عشرة سنة

"Man sholla ba'dal-maghribi­ sitta roka'aatin lam yatakallama fiimaa bainahunna bisuu-in 'adalna lahu bi'ibaadati tsintai 'asyarota sanatan.

Artinya : Barangsiapa yang sholat sesudah Maghrib enam roka'at dimana tidak berkata-kata ia di antaranya dengan kata-kata buruk, menyamailah sholat itu baginya dengan ibadah dua belas tahun.". (HR. At-Tirmidzi)

Diriwayatkan dari Aisyah ra. :

من صلى ما بين المغرب و العشاء عشرين ركعة بنى الله له بيتا فى الجنة

"Man sholla maa bainal-maghribi­ wal-'isyaa'i 'isyriina rok'atan banallaahu lahu baitan fil-jannati.

Artinya : Barang siapa sembahyang/­sholat antara Maghrib dan Isya' sebanyak duapuluh roka'at, niscaya Allah buatkan untuknya sebuah rumah didalam surga.". (HR. Ibnu Majah)

Diriwayatkan dari Makhul berkata ia : Bersabda Rasulullah saww. :

من صلى ركعتين بعد المغرب رفعت صلاته فى عليين

"Man sholla rok'ataini ba'dal-maghribi­ rufi'at sholaatuhu fii 'illiyyina.

Artinya : Barangsiapa yang bersembahyang dua roka'at sesudah Maghrib diangkatlah sembahyangnya pada Illiyyin (suatu tempat yang mulia dilangit tinggi).". (HR. Ibnu Abi Syaikah dalam Al Mushonnaf)

Diriwayatkan dari Abu Bakar ra. dari Nabi Muhammad saww. :

من صلى المغرب و صلى بعدها ركعتين قبل ان يتكلم اسكنه الله حظيرة القدس فإن صلى اربعا كان كمن حج حجة بعد حجة فان صلى ستا غفر له ذنوب خمسين عاما

"Man shollal-maghrib­a wa sholla ba'dahaa rok'ataini qobla an yatakallama askanahullaahu hazhiirotal-qud­si fain sholla arba'an kaana kaman hajja hajjatan ba'da hajjatin fain sholla sittan ghufirolahu dzunuubuhu khomsiina 'aaman.

Artinya : Barangsiapa yang bersembahyang Maghrib dan ia sembangyang sesudahnya dua roka'at sebelum berkata-kata, niscaya Allah berikan kediaman baginya di dalam surga Hazhirotul Qudus, maka jika disembahyangkan­nya empat roka'at adalah ia seperti orang yang menunaikan satu ibadah haji sesudah satu ibadah haji, maka jika disembahyangkan­ya enam roka'at diampunkan baginya dosa limapuluh tahun.". (HR. Ibnu Syahin)

Tegasnya, waktu antara Maghrib dan Isya' adalah waktu yang paling utama dan mulia. Maka, wajar sekali jika kalian menggunakanya untuk memperbanyak amal ibadah dan ketaatan, dan meninggalkan pekerjaan yang sia-sia dan melalaikan.

Ada riwayat yang mengatakan makhruhnya tidur sebelum menunaikan shalat Isya'. Maka, hendaklah anda menjaga diri dari perkara itu, karena ia adalah adad kebiasaan orang-orang Yahudi.

Tersebut dalam sebuah hadits :

من نام قبل صلاة العشاء الاخرة فلا انام الله عينيه

“Man naama qobla sholaatil-'isya­a'il-aakhiroti falaa anaamallaahu 'ainaihi.

Artinya : Barangsiapa tidur sebelum menunaikan shalat Isya', semoga Allah tidak menidurkan matanya.”.

Al-'Allamah Assayyid Muhammad Al-Husaini Azzabidi ada mengatakan dalam Ittihafussadati­l Muttaqin bisyarhi assrori Ihya Ulumiddin pada juz ke 3, halaman 371 sebagai berikut :

و قال مشائخنا السادة النقشبندية حفظ ما بين العشاءين من اهم المهمات

“Wa qoola masyaa-ikhunas-­saadatun-naqtsa­bandiyyatu hifzhu maa bainal-isyaa'ai­ni min ahammil-muhimma­ati.

Artinya : Dan telah berkata para Masyaikh kami dari pimpinan-pimpin­an Thariqat An-Naqsyabandiy­yah : Memelihara waktu yang ada di antara Maghrib dan Isya termasuk dari hal yang terpenting dari segala yang terpenting.".

Sesuai pula dengan ucapan salah seorang dari pada guru-guru kami belajar : Yang tidak menghidupkan antara Maghrib dan Isya', janganlah kamu berguru kepadanya.

ان احمد بن ابى الحوارى شاور شيخه ابا سليمان رحمهما الله تعالى فى ان يصوم النهار او يحى ما بين العشائين فقال اجمع بينهما فقال ﻻ استطيع ﻻنى متى صمت استغلت بالافطار فى هذا الوقت فقال له اذا لم تستطع ان تجمعهما فدع صيام النهار و احى ما بين العشائين

“Inna ahmada ibni abil-hawaarii syaawara syaikhohu abaa sulaimaana rohimahumallaah­u ta'alaa fii an yashuuman-nahaa­ro au yuhiya maa bainal-'isyaa-a­ini, faqoola : ijma' bainahumaa, faqoola : laa astathii'u lianni mataa shumtu, istagholtu bil-ifthoori fii hadzal-waqti, faqoola lahu : idzaa lam tastathi an tajma'ahumaa fada' shiyaaman-nahaa­ra wa ahyi maa bainal-isyaa-ai­ni.

Artinya : Sesungguhnya Ahmad bin Abu Hawari pernah musyawarah bersama gurunya Syeikh Abu Sulaiman (semoga Allah merahmati keduanya) tentang keutamaan antara puasa (sunnah) pada siang hari dengan beribadah pada waktu antara Maghrib dengan Isya', kata gurunya : Laksanakanlah kedua-duanya!, Jawab Ahmad bin Abu Hawari : Saya tidak mampu, karena apabila saya berpuasa (sunnah) pada siangnya, maka waktu antara Maghrib dengan Isya' saya sempatkan untuk berbuka puasa, maka jawab gurunya : Jika kamu tidak mampu melaksanakan kedua-duanya, maka tinggalkanlah puasa (sunnah) di siang hari dan hidupkanlah waktu antara Maghrib dengan Isya' untuk beribadah!”.

Allahu a’lam bishawab..
 
shalat sunah awwabin
Apa yang di maksud shalat sunah awwabin ? shalat sunah awwabin adalah salah satu jenis shalat sunah. Awwabin sendiri berasal dari bahasa arab yang berarti (orang yang sering taubat). Ada perbedaan pendapat mengenai shalat ini di kalangan para ulama. Ada yang mengatakan bahwa shalat sunah awwabin di lakukan antara waktu maghrib dan isya’, sementara yang lain mengatakan shalat sunah awwabin adalah nama lain dari shalat dhuha. Dan hukum shalat sunah awwabin adalah sunah muakkad.

Shalat ini tidak di sunahkan untuk berjamaah. Adapun jumlah rakaatnya paling sedikit dua rakaat, dan boleh di kerjakan sampai enam rakaat atau dua puluh rakaat.

Makna Awwabin

Kata awwabin adalah jama’ ( bentuk plural) dari awwab, maknanya: orang yang taat, yang kembali kepada ketaatan. ( lihat syarh shahih muslim li an Nawawi no. 1237).

Menurut imam al Shan’ani rahinahullah, ‘’ Al-Awwab adalah yang banyak kembali kepada Allah ta’ala dengan meninggalkan perbuatan-perbuatan dosa dan melaksanakan perbuatan-perbuatan baik.’’ ( subul al salam: 2/293 dari maktabah syamilah)

Tata Cara Shalat sunah Awwabin

Tata cara pelaksanaan shalat sunah awwabin adalah shalat sunah awwabin sama dengan cara pelaksanaan shalat fardhu, shalat ini di kerjakan setiap dua rakaat salam.

yang dibaca setelah surat al fatiha adalah:
- Pada rakaat pertama : surat al ikhlas enam kali, di lanjutkan dengan surat al falaq satu kali, dan surat an naas satu kali.
- pada rakaat kedua : suratnya sama dengan rakaat pertama, atau boleh surat apa saja yang di hafal.

Kenapa di sebut shalat sunah awwabin ?

Di namakannya shalat yang di kerjakan pada waktu itu dengan shalat sunah awwabin, karena pada saat itu jiwa ini cenderung untuk istirahat, maka sibuk mengerjakan shalat di dalamnya lebih mengutamakan mencari ridha Allah ta’ala dari pada menuruti keinginan jiwa. ( lihat bulughul maram dengan ta’liqnya ithaful kiram, hal 112)

Hadist Shalat sunah awwabin

- Barangsiapa shalat sunah awwabin enam rakaat, disela-selanya tidak berbicara kotor, maka ia mendapat pahalam ibadah selama 12 tahun. ( HR. Trimidzi, Abu Hurairah)

- Dari Aisyah bahwa Rasulullah bersabda: barangsiapa shalat sunah awwabin 20 rakaat, maka Allah akan membangun rumah di surga untuknya.

- Barangsiapa shalat sunah awwabin enam rakaat, maka Allah mengampuni dosanya meskipun sebanyak ombak di lautan
 
 
 
-->

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Beribadah di Antara Maghrib dan Isya "

Post a Comment

Silahkan komentar yg positip