//

Tanggapan Ulama-Ulama Islam, Terkait Khilafah ISIS


Tanggapan Ulama-Ulama Islam, Terkait Khilafah ISIS


Sosialisasi untuk mendukung tegakknya khilafah ala teroris transnasional Daulah Islam Irak dan Suriah atau ISIS kembali digelar, kali ini acaranya dilangsungkan di Malang.
Menurut Al-Mustaqbalnet, acara ini digelar guna mendukung dan mensosialisasikan “Khilafah Islamiyah” yang dideklarasikan ISIS pada awal Ramadhan, dengan Khalifah yang dibaiat yaitu Syeikh Abu Bakar Al-Baghdadi.
Acara penting ini diselenggarakan oleh Ansharul Khilafah Jatim, dan diadakan pada hari Ahad 22 Ramadhan 1435 H atau bertepatan dengan tanggal 20 Juli 2014 di Masjid Ibnu Sina, Jalan Veteran (Barat Matos), Malang, mulai pukul 14.00 WIB hingga Maghrib (buka puasa bersama).
Acara ini gratis untuk ikhwan dan akhwat, serta berlaku untuk umum dan  akan menghadirkan beberapa pembicara, yaitu :
1. Ustadz M Fachry (Pimred Al-Mustaqbal Channel)
2. Ustadz Muhammad Syaifudin Umar (Surabaya)
3. Ustadz Abu Asybal Usamah (Jakarta – dalam konfirmasi)
Benarkah kaum Muslimin harus mendukung dan membaiat Khilafah Islamiyah ala ISIS? Berikut ini Liputan Islam kembali menyampaikan tanggapan dari ulama-ulama Ahlussunnah terkait ISIS dan deklarasi khilafah mereka.

Ulama Sunni Iraq Menyerukan Perlawanan Terhadap ISIS :
Klik : https://www.youtube.com/watch?v=idAso0tEazQ&feature=youtube_gdata_play

Syekh. Dr. Mahmoud Muhanna: ISIS Tidak Mewakili Ahlussunah
Anggota Dewan Ulama Senior Universitas al-Azhar, Mesir, Syekh. Dr. Mahmoud Muhanna menegaskan bahwa kelompok Daulat Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah mencoreng citra Ahlussunnah dan karena itu jelas tidak merepresentasikan umat Islam Ahlussunnah.
“ISIS tidak mewakili Ahlussunnah karena mazhab Ahlussunnah tidak melanggarkan hal-hal yang diharamkan Allah dan tidak menganiaya orang-orang yang tak berdosa, apalagi umat Islam sendiri, sedangkan ISIS menghalalkan dan melakukan penumpahan darah orang-orang Islam dan non-Muslim,” ujar Muhanna, sebagaimana dilansir FNA Ahad (6/7/2014).
Dia menambahkan, “ISIS sangat mencoreng citra Ahlussunnah, sangat melecehkan Islam, dan memperkenalkan Islam sebagai agama main-main, sia-sia, pembunuhan dan pembantaian orang lain, sebab seorang Muslim tidak akan membunuh Muslim lainnya, dan hanya berperang dengan non-Muslim apabila pihak lawan memulai perang.”


Syekh Alawi Amin: Islam Berlepas Diri Dari ISIS
Syekh Alawi Amin, ulama dan guru besar Universitas al-Azhar, demikian dilaporkanTV al-Alam Selasa (17/6/2014). Mereka menilai ada konspirasi besar terhadap Irak yang dilancarkan melalui ISIS, kelompok yang diasuh dan dibesarkan oleh dana sejumlah negara Timur Tengah.
Syekh Alawi Amin, salah satu ulama dan guru besar Universitas al-Azhar menilai aksi ISIS di Irak tidak lepas dari agenda Amerika Serikat (AS) dan Zionisme internasional. “AS berada di balik barisan ini, sedangkan Zionisme internasional menggerakkan mereka yang menamakan dirinya ISIS dan mengaku Islam, padahal Islam berlepas diri dari mereka sebagaimana serigala berlepas diri dari dosa anak-anak Nabi Ya’kub as,” ujar Syekh Alawi.
Seperti diketahui, ungkapan ini mengacu pada kisah pencampakan Nabi Yusuf as ke dalam sumur oleh saudara-saudaranya. Dalam kisah itu disebutkan bahwa ketika saudara-saudara Nabi Yusuf itu kembali kepada ayahnya, Nabi Ya’qub as,  mereka berbohong kepada Nabi Yabi Ya’qub bahwa Nabi Yusuf as hilang diterkam serigala.
Syekh Alawi Amin menambahkan, “Mereka bukan umat Islam, karena seandainya mereka memahami Islam maka mereka tidak akan berbuat sedemikian rupa. Mereka hanya meletakkan namaMuslim pada diri mereka, namun mereka sama sekali tidak memahami agama Islam yang hakiki.”


Dosen Universitas al-Azhar, Kairo, Ashraf Fahmi Musa: Umat Islam Harus Bersatu Melawan ISIS
“Tindakan ISIS mendeklarasikan kekhalifahan Islam dan penunjukan seorang khalifah bagi umat Islam tidaklah berlandaskan ajaran Islam dan tidak pula diterima oleh umat Islam di dunia,” ujar Ashraf, sebagaimana dilansir FNA Rabu (2/7/2014).
Mengenai alasan mengapa kekhalafihan dan pengangkatan itu tidak bisa diterima, Ashraf mengatakan bahwa Islam sama sekali tidak membenarkan kita melakukan aksi pemaksaan dan agresi terhadap rakyat serta penjarahan harta benda penduduk. “Tak syak lagi bahwa agama Islam berlepas tangan dari orang-orang demikian,” tutur Ashraf.
Dia menambahkan, “Orang yang dipilih ISIS sebagai khalifah bagi umat Islam adalah penjahat yang sedemikian banyak melakukan kejahatan sehingga dijuluki sebagai manusia pembunuh dan teroris sehingga sama sekali tidak patut dianggap sebagai khalifah umat Islam.”
Dosen Universitas al-Azhar ini lantas menyerukan kepada umat Islam supaya bersatu melawan ISIS yang, menurutnya, telah melakukan kejahatan terbesar terhadap Islam karena telah mencoreng citra agama ini. “Islam sama sekali bukan agama penganjur kekerasan, dan dalam penyebaran ajarannyapun Islam menghindari kekerasan dan pemaksaan,” tegas Ashraf.


Syekh Harist al-Dhari: Deklarasi Khilafah ISIS Memecah Belah Umat
Ketua Majelis Ulama (Ahlussunnah) Irak, Syekh Harist al-Dhari, mengecam deklarasi kekhalifan militan takfiri Daulat Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan menyebutnya sebagai tindakan yang menjurus pada pemecah belahan Irak. Kecaman terhadap deklarasi itu juga dilontarkan oleh Ashraf Fahmi Musa, dosen Universitas al-Azhar, Kairo, Mesir.
Menurut laporan Shafaq News Rabu (2/7/2014), al-Dhari selaku ketua Majelis Ulama Irak dalam press rilisnya mengimbau semua pihak di Irak dan Suriah yang terlibat dalam deklarasi kekhalifahan supaya menarik deklarasi itu.
“Deklarasi sebuah pemerintahan (daulah), baik kekhalifahan ataupun bukan, tidak bisa dilakukan sebelum disediakan lahan untuk mencetak keberhasilan. Tanpa ini maka semua akan gagal dan kandas,” kata al-Dhari.
Al-Dhari menambahkan, “Baiat kepada kekhalifahan ini bukanlah kewajiban syariat bagi siapapun. Tindakan (deklarasi kekhalifahan) itu adalah dalih untuk memecah belah Irak serta mendatangkan kerugian dan petaka bagi rakyat negara ini.”


Pesan dari Ustad Bashori Alwi (Pengasuh PP. Ribath Almurtadla Singosari Malang)
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Yth. Bpk. Kapolda Jatim dan jajarannya.
Bismillahir rahmanir rahim.
Sehubungan akan digelar pertemuan ISIS di Masjid Ibnu Sina Jln. Veteran (barat Matoz) Malang, pada hari Ahad, 20 Juli 2014.
Kami sebagai warga Jawa Timur, khususnya Malang Raya, merasa keberatan dengan keberadaan ISIS di Indonesia, khususnya di wilayah Jatim. Karena gerakan ini aslinya berasal dari negeri Iraq yang para pendiri ISIS sendiri berafiliasi kepada Usama bin Laden pencetus Gerakan Al- Qaedah.
Hal tersebut dapat dibaca lewat alamat link berikut;
http://m.kaskus.co.id/thread/53a448faa3cb172f268b470e/semua-yang-perlu-anda-ketahui-tentang-isis-dan-apa-yang-terjadi-di-irak
Di Iraq sendiri, Lembaga Persatuan Ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah telah mengeluarkan fatwa agar umat Islam tidak bergabung dengan ISIS, karena terkenal kekejamannya terhadap sesama muslim yg tidak sependapat dg langkah mereka, bahkan kelompok ISIS tidak segan-segan membunuh rival-rivalnya.
Mohon dicek juga korban kekejaman ISIS di Iraq pada link berikut:
"Pembantaian yang Dilakukan ISIS Terhadap Kaum Muslimin di Albu Kamal" di YouTube - https://www.youtube.com/watch?v=PwwBLoGq8cI&feature=youtube_gdata_player
Ironisnya masyarakat awwam Indonesia sering kali terjebak pada propaganda Pendirian Khilafah, sehingga mereka berduyun-duyun menyambut kehadiran ISIS ini dengan gembira tanpa mau bertanya kepada para ulama yg berkompeten di bidang ini. Sebagai bukti mohon dicek pada link:
"Muslim Indonesia Menyambut Daulah ISIS" di YouTube - https://www.youtube.com/watch?v=dwEdf8wXKI8&feature=youtube_gdata_player
Adapun fatwa para Ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah di Iraq sendiri dapat dilihat pada link berikut:
"Ulama Sunni Irak Serukan Perlawanan Terhadap ISIS YouTube" di YouTube - https://www.youtube.com/watch?v=idAso0tEazQ&feature=youtube_gdata_play



Sosok Misterius al-Baghdadi, Khalifah Kaum Takfiri


Bertepatan dengan hari pertama bulan suci Ramadhan, Ahad (29/6/2014), kelompok militan takfiri (suka mengafirkan orang yang tak sependapat) yang selama ini menamakan dirinya Daulat Islam Irak dan Suriah (ISIS) mendeklarasikan berdirinya “Khilafah Islam” sekaligus perubahan nama ISIS menjadi “Daulat Islam” dan penobatan pemimpinnya, Abu Bakar al-Baghdadi, sebagai “khalifah umat Islam”. Siapakah sosok Abu Bakar al-Baghdadi?
Dia adalah gembong takfiri yang dikenal sebagai “Syekh Yang Tak Terlihat” serta merupakan otak di balik banyak aksi teror. Konon, setiap berbicara dan menyampaikan pengarahan kepada para elemen takfiri terdekatnya dia selalu mengenakan penutup muka sehingga dikenal sebagai sosok misterius dan mendapat julukan “Syekh Yang Tak Terlihat”.
“Nama asli Abu Bakar al-Baghdadi adalah Abdullah Ibrahim. Silsilahnya terhubung pada khalifah Abu Bakar, lulusan Universitas Islam Baghdad dan murid Abu Musab al-Zarqawi di Irak,” ungkap Juru bicara ISIS, Abu Muhammad al-Adnani.
Abu Musab al-Zarqawi sendiri adalah lelaki asal Baghdad yang selalu mengepalai kelompok “jihadis” paling ekstrem di Irak sampai akhirnya terbunuh akibat serangan pasukan Amerika Serikat (AS) setelah tempat persembunyiannya tercium oleh pasukan pendudukan di Irak tersebut.

abu musab al-zarqawi
Menurut beberapa media online milik kelompok-kelompok takfiri, Baghdadi lahir di kota Samarra, Irak utara, pada tahun 1971. Dia memiliki ijazah doktoral di bidang studi keislaman. Orang-orang terdekat Baghdadi mengatakan bahwa di masa pendudukan AS atas Irak, dia menjalankan aktivitas di salah satu masjid Irak. Dia sudah memiliki faham ekstrim sejak jauh hari sebelum AS menginvasi Irak.
Sebagian orang berpendapat bahwa sejak era diktator Irak terguling Saddam Hossein pun Baghdadi sudah menganut faham takfiri. Namun sebagian lain berpendapat bahwa dia menjelma menjadi ekstrimis sejak dia berada di kamp militer Bucca AS di Irak selatan selama empat tahun. Kamp militer ini adalah tempat tentara AS menyekap banyak petinggi jaringan teroris internasional al-Qaeda.
Baghdadi yang baru dinobatkan sebagai khalifah oleh kelompok ekstrimis ISIS itu pada tahun 2010 terpilih sebagai komandan organisasi teroris al-Qaeda di Irak. Di tahun itu pula dia menjadi aktor intelektual 60 kasus peledakan bom yang terjadi hanya dalam satu hari dan menewaskan sebanyak 110 orang.
Dia pernah berbaiat kepada Aiman al-Zawahiri, pemimpin al-Qaeda yang menggantikan mendiang Osama bin Laden yang tewas di tangan tentara AS. Zawahiri meminta Baghdadi berkonsentrasi di Irak dan menyerahkan urusan Suriah kepada kelompok teroris Front al-Nusra. Tapi ternyata dia dan anak buahnya secara terbuka membangkang instruksi Zawahiri. Kata para pengamat, Baghdadi kini menjadi orang yang paling terkemuka di antara sekian elemen teroris yang ada.
Jurnalis tersohor The Washinton Post, David Ignatius, menuliskan, “Bisa jadi penerus Osama bin Laden yang sesungguhnya adalah pemimpin ISIS yang bernama Abu Bakar al-Baghdadi.”
Zawahiri sendiri masih sangat kuat posisinya di tengah para agen dan relasinya di Pakistan, Semenanjung Arab dan wilayah utara Benua Afrika. Sedangkan Baghdadi dikenal sangat ketat dalam beroganisasi dan lebih mahir dalam mengelola front pertempuran. Karena itu, kata para pengamat, organisasi yang berada di bawah komando Baghdadi akhirnya menjadi magnet yang lebih kuat dan berpengaruh di mata para jihadis muda dibanding organisasi pimpinan Zawahiri.
Kelompok “Daulat Islam Irak” yang dideklarasikan pada 15 Oktober 2006 adalah cikal bakal organiasi ISIS. Organisasi ini sempat bubar pada tahun 2007, namun kembali didirikan pada selang waktu tahun 2013-2014. Padahal pada tanggal 10 April 2012 di Suriah ISIS sudah dideklarasikan pada tanggal 10 April 2012.
Pada tahun 2010 Baghdadi menyatakan baiatnya kepada Osama bin Laden, dan sejak itu dia berhasil menggalakkan aktivitas organisasinya di Suriah dan Irak. Namun, pada tanggal 12 Mei 2014 ISIS memutuskan hubungannya dengan al-Qaeda dan bahkan balik mendesak al-Qaida dan pemimpinnya, Zawahiri, supaya berbaiat kepada Baghdadi.
Sebagaimana pernah diberitakan, kelompok militan bersenjata ISIS mengklaim telah mendirikan apa yang mereka sebut Khilafah Islam atau Daulat Islam. Juru bicara ISIS Abu Muhammad al-Adnani melalui sebuah rekaman audio menegaskan, “ISIS melalui representasi ahlul halli wa aqdi-nya yang terdiri atas para tokoh, pimpinan, amir dan majelis syura telah memutuskan pendeklarasian berdirinya Khilafah Islam, pelantikan khalifah daulat umat Islam, dan pembaiatan syekh pejuang Abu Bakar al-Baghdadi. Dia telah menerima baiat, dan dengan demikian dia telah menjadi imam dan khalifah umat Islam di manapun.”
Dia juga menyatakan bahwa wilayah teritorial khilafah atau daulat Islam yang dideklarasikannya sekarang membentang dari Aleppo di bagian utara Suriah sampai provinsi Diyala di Irak bagian utara.
Sembari mengafirkan umat Islam yang menganut asas demokrasi dan nasionalisme, dengan penuh percaya diri dia menyerukan kepada seluruh umat Islam di manapun berada supaya berbaiat kepada Baghdadi.
Sayangnya, aksi kelompok ISIS lebih menyerupai lelucon, karena selain posisinya di Suriah terus melemah, termasuk akibat perangnya yang berkelanjutan melawan militan rivalnya, Front al-Nusra yang masih loyal kepada al-Qaeda, di Irakpun apa yang mereka lakukan hanyalah fenomena sesaat yang terjadi sekedar akibat “kecelakaan” di tengah mental militer Irak di wilayah utara.
Militan ISIS yang kini berubah nama menjadi Daulat Islam itu sedang diburu oleh tentara, polisi dan relawan bersenjata di berbagai wilayah Irak utara. Kondisi mereka di banyak tempat sudah kocar-kacir sehingga di Tikrit mereka bahkan lari tunggang ke arah gurun sahara ketika diserbu oleh pasukan dan relawan Irak

Keterangan:


 
Inilah khalifah ISIS itu, khalifah al-Baghdadi. Menurut teks yang merupakan print screen situs

Bocoran Snowden ihwal identitas Sang Khalifah ISIS. Dia adalah seorang Yahudi bernama Syam'un Ilot dan selama ini digembleng oleh Mossad.

Dia sengaja dilahirkan dan diperkenalkan sebagai Muslim Sunni sebagai bagian konspirasi Mossad untuk menyebar benih-benih kemunafikan dan perpecahan di tengah umat Islam. Sangat wajar jika kemudian sang khalifah ini mengharamkan bantuan untuk Hamas dan tidak ada sebutir peluru pun yang digunakan untuk menghadapi ke Israel. Semua ini menegaskan bahwa ia memang seorang agen Mossad sebagaimana yang diungkap oleh Snowden beberapa waktu lalu.


2014@abdkadiralhamid

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tanggapan Ulama-Ulama Islam, Terkait Khilafah ISIS "

Post a Comment

Silahkan komentar yg positip